Kamis, 06 Maret 2014

Gambar bakso

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnL9U7ybfkweEE-ZNKvm4zwwGVwOZwbL-6sWergr6vXOuhRKvPJuScu8VG-ywSgIlPfetiIevwTgBsT8rAWaa717fWy-wT7XPU_z-KFZzzNVl1UHdokTBpEBdhoffYvAebKyXtczj6ZXW6/s1600/Cara+membuat+bakso.jpghttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOPKF-igwQ3oKhw66XeaXKt_389fBsoLBeOa5op7qDVXiLQljEKg-iHd9sLVU5EexkIl4lIhkDFXOq7zectXbGoOfMDqs7yPSFTaLl6enhAKGxqpuxHiH8IGlsEKQgGcX_o8IjJGN5eSQ/s1600/Bakso-Campurck.jpghttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJG-wIjlrJFQGlf2g-Iq-gIk6gCoM8_DDaIMftOpKnumrd76lHn8WroqcAHMrtDlQLENe7-jFOfOt8p5RYIi3iJNVXyGaH8JQTf-Fsb89N9wlWGBAibLJ_5xW2unFlPqN_6lofY2hI7eup/s1600/bakso.jpghttp://www.resepindonesia.org/wp-content/uploads/2013/02/cara-membuat-bakso-6.jpghttp://sambeldapur.files.wordpress.com/2011/11/bakso-daging-sapi.jpghttp://dentistvschef.files.wordpress.com/2011/07/bakso-udang.jpg

Bakso kenyal

Temukan Resep Bakso Sapi kenyal tanpa bahan pengawet di situs caramembuatbakso.com. Sebenarnya baso sapi itu kenyal dengan sendirinya asalkan semua bahan daging sapi yang akan dibuat bakso adalah daging sapi segar yang belum lama disembelih. Maksimal 6 jam setelah sapi dipotong, daging sapi tersebutharus dibuat bakso sehingga dihasilkan baso sapi kenya tanpa bahan pengawet. Bila lebih dari 6 jam, maka baso yang dihasilkan akan kurang kenyal. Semakin lama tidak dibuat langsung menjadi bakso, maka baso yang dihasilkan akan semakin kurang kenyal bahkan lembek. Inilah rahasia sederhana untuk membuat bakso sapi kenyal.
Istilah gampangnya adalah buat bakso sapi menggunakan daging sapi sesegar mungkin. Cara gampang mengetahui kesegaran daging sapi adalah dengan cara memegang daging sapi dan rasakan apakah daging sapi tersebut masih terasa hangat atau tidak. Bila terasa hangat, maka bisa digunakan untuk membuat bakso. Bila terasa dingin, maka tidak bagus untuk dibuat bakso.
Selain itu periksa juga warnanya, jika masih merah segar maka dapat digunakan untuk membuat bakso, bila sudah merah gelap, berarti tidak bagus untuk baso.
Bila anda sudah mendapatkan daging sapi segar, maka saatnya anda menggunakan resep bakso sapi kenyal di bawah ini:
resep bakso sapi kenyal
Note:
1. STTP yang dipakai harus yang FOOD GRADE – fungsinya untuk pengenyal.
2. TIO2 yang dipakai harus yang FOOD GRADE – fungsinya untuk membuat bakso lebih putih (tidak terlalu hitam) – ini optional (bisa dipakai, bisa juga tidak)
3. Resep di atas adalah resep untuk sekali masuk mesin chopper bakso. Untuk skala yang lebih kecil (rumah tangga), anda dapat membaginya dengan angka 10. Sehingga anda menggunakan resep 1/10 bagian.
Cara membuat bakso:
1. Masukkan daging yang sebelumnya digiling dulu dengan mesin penggiling daging. Agar kerja mesin chopper tidak berat. Masukkan daging sedikit demi sedikit sambil mesin chopper jalan.
2. Masukkan setengah air es dan bumbu-bumbu (garam, msg, sttp dan tio2). Giling terus sampai daging sudah kelihatan lembek
3. Masukkan tepung tapioka sedikit demi sedikit. Masukkan juga sisa air es yang setengah bagian. Ini agar temperatur daging tetap dingin.
4. Giling terus sampai halus. Perhatikan juga temperatur daging, jangan sampai panas (suhu diatas 15 der. C). Bila daging panas, baksonya tidak bisa kenyal.
5. Keluarkan adonan bakso dari mesin. Lalu cetak bakso dengan tangan atau mesin pencetak bakso.
6. Rebus bakso dengan air panas tapi jangan sampai mendidih. Suhu air sekitar 80 der. Celcius.
7. Bila bakso sudah mengambang di permukaan air, angkat bakso dan dinginkan.
8. Bakso siap untuk dimakan sendiri atau dijual.
Demikianlah resep bakso sapi kenyal tanpa bahan pengawet. Selamat mencoba!
Note:
Resep bakso di atas adalah resep bakso kualitas super. Anda dapat membuat bakso yang lebih murah dengan cara menambah air dan tepung tapioka. Bumbu-bumbu lainnya disesuaikan dengan air dan tepung tapioka yang ditambahkan.
*****

Sekilas resep bakso solo

Resep Bakso Bakar Solo Wednesday, May 22, 2013 bakso bakar spesial pedas Cara membuat bakso bakar Solo memang terbilang mudah dan simple, semua orang pun sebenarnya bisa membuat bakso bakar khas solo. Jika Anda berkunjung ke kota Solo dan berjumpa dengan penjual bakso bakar, nggak ada salahnya kalau Anda mencicipi bakso bakarnya, tapi harus bayar lho hehehe. Walaupun beraneka rasa dan tekstur, Bakso Bakar Solo sudah dikenal hingga manca negara, karena bule-bule senang dengan jajanan bakso bakar solo. Nah ingin tahu resep bakso bakar solo ? Anda nggak perlu kawatir kalau rasanya dan tekstur baksonya tidak enak, karena biasanya pembuat bakso pemula kebanyakan gagal, tapi jika Anda mengikuti resep bakso bakar dari Bunda ini, resiko kegagalan kecil banget heheheh, Oke dech Bunda kasih tahu, berikut resepnya.. Bahan: 500 gram daging sapi giling 1 butir telur 100 gram tepung kanji Tusuk sate secukupnya Bumbu: 3 siung bawang putih, dihaluskan 1 sdt merica bubuk ½ sdt pala bubuk 1 sdm garam ½ sdt kaldu sapi bubuk Bahan Olesan, campur rata: 3 sdm kecap manis 3 sdm margarine cair Cara Membuat Resep Masakan Bakso Bakar: Campur daging sapi giling, telur dan bumbu, lalu haluskan dengan menggunakan food processor. Tambahakn tepung kanji sedikit demi sedikit sambil diaduk sampai rata. Tuang adonan ke dalam baskom. Ambil satu sendok teh adonan, bulatkan. Masukkan ke dalam air yang mendidih. Biarkan hingga terapung, angkat, tiriskan. Tusuk beberapa bakso yang sudah matang dengan tusuk sate. Lakukan hal yang sama hingga adonan habis. Bakar bakso di atas bara api sambil sesekali dioles dengan bahan olesan. Bakar hingga kecokelatan, angkat. Sajikan dengan sambal botol.

Sumber Resep : http://resepmenumasakan.blogspot.com/2013/05/resep-bakso-bakar-solo.html .
Copyright Resep Masakan Indonesia - Under Common Share Alike Atribution.

Sekilas Zat Adiktif


Zat Aditif dan Pencemar Makanan
BAHAYA KRUPUK
04 Juli 2010 13:04


Kandungan zat yang terdapat pada kerupuk kulit sapi

Pada dasarnya kulit sapi yang diolah untuk di jadikan kerupuk kulit mengandung zat yang bermanfaat bagi tubuh. Namun ketika kerupuk kulit tersebut di buat dari limbah kulit bahan dasar pembuatan sepatu atau tas maupun jiket maka kandungan zat tersebut akan berkurang bahkan habis pada saat pengolahan kulit berlangsung. Adapun zat yang terkandung dalam kerupuk kulit sapi yang tidak berbahan baku limbah kulit bekas pembuatan sepatu atau tas maupun jiket adalah sebagai berikut :

a. Protein

Berdasarkan penelitian pada kerupuk kulit yang telah lama beredar dan di perdangangkan oleh masyarakat di peroleh kandungan protein pada kerupuk kulit sebesar 82,91%, sebab kerupuk kulit adalah produk hewani tanpa campuran sehingga kadar proteinnya tinggi .

b. Lemak

Kandungan lemak kerupuk mentah umumnya rendah, namun kerupuk mentah tidak umum di makan langsung melainkan harus digoreng terlebih dahulu baru layak di konsumsi . Setelah di goreng, kandungan lemak meningkat menjadi 20-30 kali lipat tergantung pada bahan yang di gunakan dalam pembuatan kerupuk tersebut dan cara menggoreng (ditiriskan atau tidak); dengan demikian kerupuk goreng dapat merupakan sumber konsumsi minyak dari hidangan secara tidak sengaja sehingga menguntungkan bagi individu yang membutuhkannya, namun merugikan bagi individu yang harus membatasi konsumsi minyak . Setelah di goreng, kandungan lemak meningkat menjadi 20-30 kali lipat tergantung pada bahan dasar pembuatan kerupuk tersebut dan cara menggoreng kerupuk tersebut (ditiriskan atau tidak); dengan demikian kerupuk goreng dapat merupakan sumber konsumsi minyak yang secara tidak sengaja menguntungkan bagi individu yang memebutuhkan konsumsi lemak(minyak) tinggi, namun merugikan bagi individu yang harus membatasi konsumsi lemak(minyak). Kadar lemak yang terkandung pada kerupuk kulit mentah sebesar 3,84% per 100 g.

c. Mineral

Kadar mineral yang terkandung dalam kerupuk kulit hanya sebesar 0,04% . Mineral ini umumnya terdiri dari kalsium, fosfor, besi dan mineral lainnya yang berasal dari bahan dasar kerupuk tersebut .

d. Natrium glutamat ( MSG atau NaG bebas)

Natrium glutamat (MSG atau NaG bebas) yang terkandung pada kerupuk kulit sebesar 0,8 g – 5,3 g per 100 g kerupuk kulit dengan rata-rata 3,05 g per 100 g.

Kelompok glutamat sebagai garam kalsium, kalium dan natrium merupakan kelompok bahan tambahan makanan (BTM) yang berfungsi sebagai penguat rasa atau meningkatkan rasa enak dalam pembuatan makanan olah khususnya kerupuk. Menurut beberapa artikel, penggunaan glutamat sebagai mono-natrium glutamat (MSG) berkisar antara 0,3– 0,5 g per 100 g(7,8), sedang menurut Permenkes, jumlah penggunaan dinyatakan sebagai “secukupnya” saja. Jumlah yang didapatkan pada penelitian sederhana ditemukan penggunaan MSG rata-rata 7,5 kali lebih besar. Glutamat tidak toksik namun ada kelompok tertentu yang sangat peka terhadap garam ini. Kepekaan ini mungkin terjadi karena MSG adalah neurotransmitter yang bila dikonsumsi dikonversi menjadi suatu zat yang menghantarkan stimulasi dan satu sel saraf ke sel saraf lain sehingga mengakibatkan timbulnya Chinese restau- rant syndrome (CRS). Karakteristik CRS adalah simtom temporer berupa perasaan kaku bagian tengkuk menyebar ke bagian tangan, punggung, merasa lemas, denyut jantung lebih cepat, pusing, muka memerah, sesak nafas dan perasaan tidak enak; selanjutnya karena MSG adalah kelompok garam, efek- nya hampir sama dengan garam dapur yang jika dikonsumsi banyak akan meninggikan tekanan darah(9-12). Karena adanya kelompok masyarakat yang peka terhadap MSG, sangat di- sayangkan penggunaan MSG yang besar di dalam kerupuk yang dipenksa. Sebenarnya, penambahan terlalu banyak ke dalam pembuatan kerupuk tidak perlu karena dan segi kesehatan jumlah besar tidak akan menambah rasa enak malah membuat mual atau salah satu akibat tersebut di atas, dan dari segi ekonomi harga produk akhir malah bertambah mahal.

e. Zat pewarna

Kerupuk kulit pada dasarnya tidak mengandung zat pewarna, baik pada waktu pengolahan pembuatannya .

Selain beberapa zat-zat tersebut diatas, di dalam kerupuk kulit khususnya kerupuk yang terbuat dari limbah kulit juga terkandung berbagai jenis zat kimia yang berbahaya bagi kesehatan. Hal ini disebabkan karena kulit yang akan dijadikan sepatu, tas, maupun jaket berarti telah melalui proses kimiawi seperti pengerasan, pewarnaan, dan lainnya sehingga tidak lagi layak dikonsumsi manusia. Kulit yang telah disamak antara lain mengandung timbal, krom dan arsenik yang bila dikonsumsi manusia bisa menyebabkan efek lebih lanjut seperti kanker.


http://epidcommunity.multiply.com/journal/item/8
TERNYATA TEH CELUP BERBAHAYA BAGI KESEHATAN !
04 Juli 2010 13:01



Apakah benar teh celup membahayakan kesehatan? Mengapa demikian? Ternyata penyebabnya lebih pada kemasannya, kantong kertas kecil berserat renggang yang ternyata mengandung chlorine, yang antara lain bisa menyebabkan kemandulan, keterbelakangan mental dan kanker! Untuk dapat lebih memahaminya, kita akan membahas perihal teh celup ini secara garis besar saja.
Di pasaran, ada 3 jenis teh yang biasa dijual; teh celup, teh daun atau teh serbuk seduh, dan teh bubuk instan. Masing-masing jenis teh bisa dipilih sesuai kebutuhan. Sebelum mengkonsumsinya, pastikan Tanggal Kedaluarsanya ! Teh Celup Bubuk teh yang dibungkus sejenis kertas berpori-pori halus yang tahan panas. Bagi Anda penggemar teh, pasti tahu teh celup.
Sangat modern dan praktis. Pastinya Anda sering minum teh karena paham akan manfaat teh bagi tubuh. Misalnya saja, teh merah untuk relaksasi, teh hitam untuk pencernaan, atau teh hijau untuk melangsingkan tubuh. Saat hendak minum teh, apakah Anda terbiasa mencelupkan kantong teh celup berlama-lama? Jika ya, hati-hati. Mungkin Anda senang mencelupkan teh lama-lama karena berpikir semakin lama kantong teh dicelupkan dalam air panas, makin banyak khasiat teh tertinggal dalam minuman teh karena teh semakin pekat.

Asal Mula Teh Celup
Anda minum teh? Teh celup atau teh tubruk? Sudah barang tentu dengan alasan kepraktisan, banyak orang yang lebih memilih teh celup.
Secara tidak sengaja teh celup ditemukan oleh Thomas Sullivan, seorang pedagang teh dan kopi dari New York, dia mengirim sample teh dalam kantong sutra kecil kepada para pelanggannya. Dia menggunakan kantong sutra karena alasan ekonomis, kalau menggunakan kaleng, selain biaya pembuatannya lebih mahal, teh yang dikemas juga harus lebih banyak.
Pada awalnya para pelanggan Thomas bingung dengan kemasan baru ini. Mereka menganggap kemasan ini sama saja dengan teh yang dimasukkan dalam saringan metal, mereka langsung melemparkan begitu saja kemasan tersebut ke dalam air panas. Baru kemudian mereka menyadari bahwa ternyata kemasan tersebut cukup praktis untuk menyeduh teh secara langsung. Mereka menganggap ini lebih praktis karena tidak perlu membersihkan saringan teh atau teko. Selesai diseduh, kemasan berikut tehnya bisa langsung dibuang. Lama-kelamaan permintaan sample teh dalam kemasan makin banyak, dan pada akhirnya Thomas Sullivan menyadari bahwa ini bisa menjadi dagangan yang menguntungkan. Teh celupnya mulai dipasarkan secara komersial pada tahun 1904, dan dengan cepat popularitasnya menyebar ke seluruh penjuru dunia.
Akan tetapi, disadari pula, kemasan tersebut membawa problem sendiri: Kualitas aroma dan rasa. Daun teh, membutuhkan ruangan untuk mengembang, sehingga bisa mengeluarkan aroma dan rasa yang optimal. Solusinya adalah membuat kemasan lebih besar, dan daun teh yang digunakan ukurannya yang paling kecil. Ukuran ini dikenal dengan nama Fanning dan Dust yang merupakan tingkat terendah dari kualifikasi kualitas teh. Ukuran yang kecil menyebabkan zat tannin lebih cepat keluar, sehingga menimbulkan rasa pahit.
Bagaimanapun, aroma dan rasa terbaik akan keluar dari hasil seduhan loose tea atau teh tubruk. Jadi kalau anda memang ingin meningkatkan apresiasi anda terhadap teh, mulailah beralih ke loose tea. Dari segi kepraktisan, memang lebih repot. Tetapi ritual penyeduhan teh merupakan bagian dari seni teh itu sendiri. Dan jangan lupa untuk tidak membiarkan ampas teh tetap di dalam teko atau cangkir Anda.
Namun seiring perkembangan zaman, kantong teh kemudian berganti, dari sutera ke kertas, inilah yang kemudian menimbulkan masalah.

Teh Celup Masa Sekarang
Teh celup terdiri dari ramuan teh, yang kemudian untuk menambah keharumannya, di Indonesia biasanya dicampur melati, yang kesemuanya dikemas dalam kantong kecil.
Tehnya sendiri tidak berbahaya, yang berbahaya adalah kantong kertas kemasannya. Kantong teh terbuat dari kertas kecil berserat renggang, –seperti sudah disebutkan di depan, pada masa awalnya kantongnya terbuat dari sutera atau nylon– yang diisi dengan daun teh, agar dapat menyeduh teh dengan hemat dan praktis. Daun tehnya tetap berada dalam kantong ketika teh diseduh dengan air panas, membuatnya sangat mudah mengeluarkan dan membuang daun teh yang sudah diseduh itu, menyeduh teh menjadi semakin mudah karena kantung itu diikatkan pada selembar benang dengan label kertas di ujung yang lain. Jadi benang ini juga berfungsi sebagai alat untuk mencelupkan daun teh dan mengangkatnya.

Bahaya Chlorine
Pada umumnya kertas dibuat dari pulp (bubur kertas), yang terbuat dari bahan kayu, bubur ini berwarna coklat tua, untuk membuat serat pulp itu berwarna putih, digunakan sejenis bahan kimia pemutih yang terbuat dari senyawa chlorine yang sangat pekat. Sayang dalam prosesnya, chlorine ini tetap tertinggal dalam produk kertas karena tidak dilakukan penetralan karena biayanya sangat tinggi. Kertas semacam inilah yang kemudian digunakan sebagai kantong teh celup.
Hindari mencelupkan kantong teh terlalu lama, karena Anda tentu berpikir bahwa semakin lama Anda merendam teh celup itu dalam air panas, semakin banyak sari teh yang tertinggal dalam cangkir Anda. Namun yang terjadi justru sebaliknya. Akan semakin banyak kandungan chlorine di kantong teh celup yang larut dalam teh Anda, apa lagi kalau Anda merendamnya lebih dari 3 menit.
Dalam industri kertas, chlorine memang biasa digunakan sebagai bahan insektisida, disinfektan, pengawet, pembersih dan pemutih kertas, yang kemudian digunakan untuk membuat tissue, popok, kain dan sebagainya; juga sumpit kayu sekali pakai, oleh sebab itu di China, sumpit jenis ini dilarang digunakan. Kenapa? Berdasarkan penelitian, diduga ada kaitan antara konsumsi chlorine dalam tubuh dengan kemandulan pria, lahir cacat, keterbelakangan mental serta kanker.

I. Kandungan Zat Klorin Di Kantong Kertas Teh Celup
Kandungan zat klorin di kantong kertas teh celup akan larut. Apalagi jika Anda mencelupkan kantong teh lebih dari 3 - 5 menit. Klorin atau chlorine, zat kimia yang lazim digunakan dalam industri kertas. Fungsinya, disinfektan kertas, sehingga kertas bebas dari bakteri pembusuk dan tahan lama. Selain itu, kertas dengan klorin memang tampak lebih bersih. Karena bersifat disinfektan, klorin dalam jumlah besar tentu berbahaya. Tak jauh beda dari racun serangga. Banyak penelitian mencurigai kaitan antara asupan klorin dalam tubuh manusia dengan kemandulan pada pria, bayi lahir cacat, mental terbelakang, dan kanker.
Nah, mulai sekarang, jangan biarkan teh celup Anda tercelup lebih dari 5 menit. Atau, kembali ke cara yang sedikit repot: Gunakan teh bubuk. Minumlah teh, bukan klorin…

II. (Penelitian)
Kebanyakan orang Indonesia (terutama Jawa) kalo minum teh malah sebenarnya minum gula, karena banyakan gulanya daripada tehnya. Lebih tepatnya, minum gula campur teh, campur susu, atau kopi .. sekarang ketambahan minum gula campur teh & chlorine lagi. Tapi saya percaya, yg terakhir ini masih lebih banyak sari teh-nya daripada chlorine-nya.
Berarti ada chlorine-nya ya di kertas teh celup …

Untuk memuaskan keingintahuan, saya coba lakukan test hari ini, di lab saya. Hasilnya : Untuk sample 100 ml (seukuran segelas cangkir teh), dengan air aqua diambil dari dispenser dengan panas (70 - 80oC), kemudian teh celup merk “X” diambil tehnya, kertas pembungkus dicelupkan ke sample selama 10 menit, untuk beberapa sample didapat hasil berkisar 0.04 - 1.10 mg/L. Air Aqua asalnya sendiri chlorine content-nya tidak terdeteksi.
Chlorine tergolong powerful oxidizing agent, bersifat toxic dan corrosive. Biasa digunakan dalam proses bleaching (contoh di pabrik kertas), manufacturing syntetic rubber & plastic, serta desinfektan untuk pemurnian air.
Di Permenkes (no …), utk persyaratan kualitas air minum, setahu saya, tidak disebutkan nilai batas keberadaan chlorine (apa berarti tidak diperbolehkan?). Tapi untuk Kualitas Air Kolam Renang, Permenkes masih diperbolehkan dengan batasan antara 0.2 - 0.5 mg/L (tolong dikoreksi kalo saya keliru). Demikian juga WHO, setahu saya batasannya max. 0.5 mg/L.
Kadar klorin di dalam kemasan teh yang cuma 200 ml, bisa jadi lebih tinggi dibandingkan dengan klorin dipengolahan PDAM yang sekian ribu kubik karena konsentras nya merupakan fungsi dari volume mG/Liter. Jadi jangan dilihat volume total, tapi dalam tiap liternya.”

III. Tanggapan LSM
Makanya industri ini mendapat serangan hebat dari LSM lingkungan karena hal di atas, di samping juga masalah kehutanan. Kertas terbuat dari bubur pulp yang berwarna coklat tua kehitaman. Agar serat berwarna putih, diperlukan sejenis bahan pengelantang (sejenis rinso/baycline) senyawa chlorine yang kekuatan sangat keras sekali!
Kertas sama dengan kain, karena memiliki serat. Kalau Anda mau uji benar apa tidaknya, silahkan coba nanti malam bawa tissue ke Studio East, lihatlah tissue akan mengeluarkan cahaya saat kena sinar ultraviolet dari lampu disco!
Berarti masih mengandung chlorine tinggi. Kalau di negara maju, produk ini harus melakukan proses neutralization dgn biaya cukup mahal agar terbebas dari chlorine dan dapet label kesehatan. Tissue atau kertas makanan dari negera maju yang dapat label Depkes-nya tidak bakalan mengeluarkan cahaya tersebut saat kena UV. Kertas rokok sama saja, bahkan ada calsium carbonat agar daya bakarnya sama dengan tembakau dan akan terurai jadi CO saat dibakar. Di Indonesia tidak ada yang kontrol, jadi harap berhati-hati.
Jadi apa jalan keluarnya?
Yang pertama, jangan terlalu lama merendam teh celup dalam air panas, jangan lebih dari 3 menit.
Yang kedua, hindari penggunaan teh celup, sebagai gantinya, kembali seperti dulu, dengan menggunakan teh tubruk, atau teh teko, kalau mau lebih nikmat lagi, lakukan ritual minum teh seperti di China, Korea atau Jepang, ini bisa menenangkan dan meningkatkan rasa hormat kepada orang lain, karena pada intinya, ritual minum teh adalah penghormatan kepada orang yang dilayani, sekaligus memberikan kehormatan kepada orang yang diberi kesempatan melayani, dengan menuangkan teh ke mangkuk rekan di hadapannya.

Ayo mulai sekarang lindungi keluarga Anda dari gangguan kesehatan di masa depan. Hindari teh celup atau produk lain yang mengandung chlorine.
HATI-HATI…….WASPADAI PLASTIK PEMBUNGKUS MAKANAN!!!!!
04 Juli 2010 13:01


Hati-hati dalam memilih makanan saja ternyata belum cukup!!!!
Saat ini kita juga perlu teliti terhadap pembungkus makanan terutama yang berbahan plastic.
Berdasarkan hasil penelitian Badan Pengawasan Obat dan Makanan, kantong plastik kresek berwarna sangat berbahaya bagi kesehatan jika digunakan untuk mewadahi makanan siap saji.
"Terutama kantong plastik kresek berwarna hitam," ungkap Kepala Badan POM Dr. Husniah Rubiana Thamrin Akib saat jumpa pers di kantor Badan BOM Jakarta, Selasa (14/7).

Husniah mengungkapkan, kantong plastik berwarna tersebut merupakan produk daur ulang yang riwayat penggunaan sebelumnya tidak diketahui. "Bisa saja bekas wadah pestisida, limbah rumah sakit, kotoran hewan atau manusia, limbah logam berat, dan sebagainya," ucapnya.

Badan POM, paparnya, sudah melakukan pemantauan langsung dalam proses daur ulang kantong plastik berwarna yang tidak dilakukan proses sterilisasi. "Sampah plastik dikumpulkan di bantar gebang lalu dicincang-cincang trus dicuci dengan sedikit sabun agar tidak berbau. Kemudian ditambah zat-zat kimia. Prosesnya sangat tidak bersih," tegasnya.

Akibat jangka panjang dari penggunaan kantong platik tersebut, tambah Husniah, bisa mengakibatkan berbagai macam penyakit seperi kanker, ginjal, dan lain-lain.

Untuk itu, lanjutnya, sebaiknya masyarakat menggunakan kantong plastik yang tidak berwarna atau bening. "Jangan mawadahi langsung makanan siap santap di kantong plastik daur ulang tersebut. Sebaiknya diberi alas misalnya daun pisang," ucap Husniah.

Maka dari itu berhati-hatilah dalam membeli makanan, agar kesehatan kita tetap terjaga.
Karena sehat itu mahal harganya……
Bahaya Gorengan Dan Kertas Pembungkusnya
29 Mei 2010 18:46



Panganan gorengan menjadi jajanan favorit banyak orang. Rasa gurih dan garing berpadu apik di lidah dan menjadi candu tersendiri. Gorengan dibungkus kertas bekas ataupun kantong plastik berwarna, maka efek buruk kesehatan yang ditimbulkan bisa berlipat ganda.

Para pencinta gorengan, waspadai gorengan berwarna gelap dan bertekstur lebih keras dari kondisi normal. Kemungkinan gorengan tersebut merupakan sisa dagangan yang tidak habis terjual pada hari sebelumnya kemudian digoreng ulang oleh penjual.

Cerita kecurangan belum selesai. Sebab tak sedikit penganan gorengan yang diolah dengan minyak goreng yang telah dipakai berulang kali alias minyak jelantah. Kita tentu tak menutup mata dengan penjual yang hanya berorientasi pada keuntungan, tanpa memikirkan dampak yang harus ditanggung pembeli akibat mengonsumsi penganan tidak layak.

Bahaya minyak jelantah

Kualitas minyak jelantah sangat menurun dari minyak goreng baru. Minyak jelantah mengeluarkan kandungan polimer yang dapat terserap dalam pangan berupa asam lemak trans.

Dan dalam minyak jelantah, terdapat zat radikal bebas, seperti peroksida dan epioksida yang bersifat mutagen dan karsinogen sehingga berisiko terhadap kesehatan manusia. Misalnya saja, hasil peroksida pada minyak jelantah mengakibatkan pemanasan suhu tinggi hingga gangguan kesehatan, terutama yang berhubungan dengan metabolisme kolesterol.

Bahaya kertas bekas pembungkus pangan

Kertas bekas seperti koran, majalah, atau kertas yang sudah tercampur tinta sangat berbahaya bagi tubuh manusia karena di dalam tinta terdapat timbal yang bersifat racun.

“Bila terkena panas atau minyak dari gorengan, tinta dapat larut dalam makanan,” ungkap Kepala BPOM Palembang M Ali Bata Harahap.

Bahaya akut jangka pendek

Gorengan yang telah terpapar timbal bisa dimakan menyebabkan rasa terbakar pada mulut dan kerongkongan, pengeluaran air liur berlebihan, sakit perut disertai rasa mulas yang hebat, muntah, diare dengan tinja berwarna hitam, berdarah, susah buang air besar, merasa kelelahan, gangguan tidur, gelisah, lekas marah, gangguan ginjal, gangguan otak dengan penglihatan, kesemutan, kejang hingga kelumpuhan.

“Kematian dapat terjadi akibat kegagalan jantung,” katanya.

Bahaya kronis jangka panjang

Bila tertelan, paparan timbal yang dikonsumsi berulang dalam jangka lama meski dalam jumlah sedikit, menyebabkan akumulasi dalam jaringan tubuh, yaitu pada tulang, gigi, hingga otak dan dapat menimbulkan efek pada ginjal, hati, darah, saraf, alat reproduksi, dan endokrin dari sistem kekebalan.

“Tahap awal dari keracuanan timbal ditunjukkan dengan kehilangan nafsu makan dan kehilangan berat badan,” tuturnya.(okezone.com) www.suaramedia.com
Fenomena Makanan Siap Saji dan Dampaknya
17 Mei 2010 23:33
REFLEKSI !!


Fenomena Makanan Siap Saji dan Dampaknya terhadap Kesehatan Konsumen

Kemajuan ilmu dan teknologi berkembang dengan pesat diberbagai bidang, termasuk dalam bidang pangan, kemajuan teknologi ini membawa dampak positif maupun negatif. Dampak positif teknologi tersebut mampu meningkatkan kuantitas dan kualitas pangan, juga meningkatkan diversivikasi, hygiene, sanitasi, praktis dan lebih ekonomis. Dampak negatif kemajuan teknologi tersebut ternyata cukup besar bagi kesehatan konsumen dengan adanya penggunaan zat aditif yang berbahaya.

Pola kehidupan masa kini dicirikan dengan tingginya biaya hidup, emansipasi atau karena alasan lain menyebabkan wanita bekerja diluar rumah. Data statistik tahun 2002 menunjukkan bahwa wanita yang bekerja pada angkatan kerja berjumlah 33,06 juta atau 44,23% dari jumlah total usia wanita antara 15-60 tahun (BPS, 2002). Wanita sebagai ibu rumah tangga dan sebagian lain berprofesi bekerja di luar rumah, karena keterbatasan waktu dan kesibukan, serta sulitnya mencari pramuwisma menyebabkan makanan siap saji menjadi menu utama sehari-hari di rumah.

Ritme kehidupan yang menuntut segala sesuatu serba cepat, waktu terbatas, anak harus pergi sekolah sementara ibu dan bapak harus segera berangkat kerja, sebagai jalan pintas untuk sarapan disediakanlah makanan siap saji yang memakan waktu penyiapan 3 sampai 5 menit. Siang hari pulang sekolah ibu dan bapak masih bekerja dikantor, anak-anak kembali menikmati makanan siap saji ini. Selain mudah disajikan makanan ini umumnya mempunyai cita rasa yang gurih dan umumnya disukai, terutama oleh anak-anak usia sekolah.

Masalah lain yang jadi fenomena dimasyarakat adalah tersedianya berbagai jajanan yang dikemas dapat dipastikan “kaya” zat aditif. Tercatat 13 jenis snack mengandung bahan aditif dalam kandungan yang cukup tinggi (Republika, 2003). Pertanyaan yang muncul adalah sejauh manakah bahan-bahan aditif tersebut terkonsumsi dan terakumulasi dalam tubuh, bagaimana dampaknya bagi kesehatan? Dan bagaimana tindakan konsumen terutama ibu-ibu rumah tangga dalam memilih, mengolah makanan yang aman, higienis, cukup gizi dan menyehatkan anggota keluarganya?

Pengertian Makanan Siap Saji dan Kesehatan Konsumen

Makanan siap saji

Makanan siap saji yang dimaksud adalah jenis makanan yang dikemas, mudah disajikan, praktis, atau diolah dengan cara sederhana. Makanan tersebut umumnya diproduksi oleh industri pengolahan pangan dengan teknologi tinggi dan memberikan berbagai zat aditif untuk mengawetkan dan memberikan cita rasa bagi produk tersebut. Makanan siap saji biasanya berupa lauk pauk dalam kemasan, mie instan, nugget, atau juga corn flakes sebagai makanan untuk sarapan.

Zat Aditif Makanan

Zat aditif adalah bahan kimia yang dicampurkan ke dalam makanan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas, menambahkan rasa dan memantapkan kesegaran produk tersebut.

Kemasan Makanan

Kemasan makanan adalah wadah atau tempat makanan agar kualitas makanan tetap baik, meningkatkan penampilan produk, dan memudahkan transportasi.

Sehat

Sehat adalah berfungsinya organ tubuh secara fisiologis normal. Dalam konsumsi pangan konsumen tidak hanya menilai dari citarasa dan nilai gizinya tetapi juga mempertimbangkan pengaruh pangan terhadap kesehatan dan kebugaran tubuh, atau menurunkan efek negatif suatu penyakit, dan kalau memungkinkan menyembuhkan penyakit tersebut.

Jenis Zat Aditif dan Kemasan Makanan

Menurut Majeed (1996) zat aditif dapat dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan tujuan penggunaannya, yaitu: 1) agen emulsi yaitu aditif yang berbahan lemak dan air contohnya lecitin 2) agen penstabil dan pemekat contohnya alginat dan gliserin, 3) agen penghalang kerak untuk mencegah penggumpalan, 4) agen peningkatan nutrisi contohnya berbagai vitamin, 5) agen pengawet contohnya garam nitrat dan nitrit, 6) agen antioksidan contohnya vitamin C dan E ; BHT (Butylated Hydroxy-Toluen) dan BHA (Butylated Hydroxy-Anisol), 7) agen pengembang untuk roti dan bolu, 8) agen penyedap rasa contoh monosodium glutamat (MSG), 9) bahan pewarna. Selain kesembilan zat aditif diatas Denfer (2001) juga menyatakan terdapat bahan lain yang ditambahkan dalam makanan diantaranya: 1) agen peluntur, 2) lemak hewani, 3) bahan pengasam, 4) bahan pemisah, 5) pati termodifikasi, 6) alkohol, dan 7) gelatin .

Di samping bahan-bahan yang telah disebutkan diatas yang menggunaan, ukuran dan aturannya sudah ditentukan sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI), yang patut kita waspadai adalah adanya pewarna maupun pengawet yang ditambahkan yang penggunaannya bukan untuk makanan seperti, borak dan formalin sebagai pengawet yang telah dilaporkan oleh Suriawiria (2003). Dimana disinyalir 86,2% mie basah yang terdapat dipasar dan swalayan mengandung formalin. Selain itu warna merah pada terasi 50% adalah menggunakan pewarna rhodamin B yang seharusnya digunakan untuk tekstil. Selain itu rhodamin juga biasa diberikan dalam sirop untuk menimbulkan warna merah.

Kemasan Makanan Siap Saji

Sampai saat ini menurut Ketua Federasi Pengemasan Indonesia Hengky Darmawan di Indonesia sistem pengemasannya baru 10% yang sesuai aturan SNI. Pemilihan jenis kemasan harus memperhatikan food grade dan food safety (Kompas, 2003).

Beberapa faktor yang mempengaruhi produsen dalam memilih kemasan adalah tampil menarik, mampu melindungi produk yang dikemas, dan pertimbangan ekonomis. Bahan yang digunakan selama ini berupa plastik atau styrofoam (pembungkus mie instant dan nugget), PVC (polyvinyl clorida untuk pembungkus kembang gula), kaleng (makanan buah, susu, makanan lauk-pauk).

Dampak Makanan Siap Saji

Manfaat Makanan Siap Saji

Makan siap saji yang beredar saat ini tercatat 500 – 600 jenis (Media Indonesia, 2003). Jenis tersebut terdiri dari minuman dan makanan yang diproduksi dalam skala kecil dan besar. Ketersediaan makanan siap saji ini akan memberikan kemudahan pemilihan jenis makanan, keragaman makanan, kualitas makanan dan praktis.

Bahaya Makanan Siap Saji

World Health Organization (WHO) dan Food and Agricultural Organization (FAO) menyatakan bahwa ancaman potensial dari residu bahan makanan terhadap kesehatan manusia dibagi dalam 3 katagori yaitu : 1) aspek toksikologis, katagori residu bahan makanan yang dapat bersifat racun terhadap organ-organ tubuh, 2) aspek mikrobiologis, mikroba dalam bahan makanan yang dapat mengganggu keseimbangan mikroba dalam saluran pencernaan, 3) aspek imunopatologis, keberadaan residu yang dapat menurunkan kekebalan tubuh.

Dampak negatif zat aditif terhadap kesehatan dapat secara langsung maupun tidak langsung, dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Disamping bahaya dari zat aditif makanan siap saji diatas, bahaya lain yang dihadapi oleh konsumen/pengguna makanan siap saji adalah efek samping bahan pengemas. Unsur-unsur bahan pengemas yang berbahaya bagi kesehatan konsumen karena terdapatnya zat plastik berbahaya seperti PVC yang dapat menghambat produksi hormon testosteron (Atterwill dan Flack, 1992) kemasan kaleng disinyalir mengandung timbal (Pb) dan VCM (Vinyl Chlorid Monomer) yang bersifat karsinogenik yaitu memacu sel kanker (Media Indonesia, 2003), dan styrofoam bersifat mutagenik (mengubah gen) dan karsinogenik (Kompas, 2003).

Upaya Meminimalisasi Dampak Negatif

Untuk mengurangi dan meminimalisasi dampak negatif zat aditif makanan dapat di upayakan dengan beberapa cara antara lain :

1. Secara Internal

Mengurangi konsumsi makanan siap saji, meningkatkan konsumsi sayur dan buah-buahan serta mengkonsumsi vitamin. Beberapa vitamin diduga mengandung zat antikarsinogen diantaranya adalah Vitamin A, C, E banyak terdapat dalam sayur dan buah; asam folat terdapat dalam brokoli, bayam dan asparagus: Betakaroten, Vitamin B3 (niasin), vitamin D dalam bentuk aktif (1.25-hidroksi) terdapat pada mentega, susu, kuning telur, hati, beras dan ikan.

Memberi pengertian pada keluarga tentang bahaya zat aditif, mengawasi, mengontrol pemberian dan penggunaan uang jajan dan membiasakan membawa bekal makanan sehat dari rumah

2. Secara Eksternal

Produsen; diperlukan kesadaran dan tanggung jawab produsen terhadap penggunaan zat aditif pada bahan pangan yang diproduksikan, memberikan informasi yang jelas komposisi makanan termasuk zat aditif yang ditambahkan

Pemerintah; melakukan pengawasan dan menindak tegas produsen yang melanggar aturan yang berlaku. Meneruskan kegiatan PMT-AS (Program Makanan Tambahan-Anak Sekolah) dengan memanfaatkan sumber makanan lokal.

Non-pemerintah (LSM); memfasilitasi terbentuknya kelompok konsumen, mendorong peran serta masyarakat sebagai pengawas kebijakan publik, mengantisipasi kebijakan global yang berdampak pada konsumen, melakukan pengawasan dan bertindak sebagai pembela konsumen.
PENELITIAN UJI FORMALIN DAN BORAKS
17 Mei 2010 23:11
BAHAYA FORMALIN DAN BORAKS
Media files
bahaya-formalin-dan-boraks.html (Firefox HTML Document, 0 bytes)
Bahaya Mie, Bakso, dan Kerupuk
17 Mei 2010 23:03


Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) di Makassar menemukan 72 produk pangan tak layak konsumsi yang beredar luas di Sulsel dan Sulbar.

Produk-produk hasil industri rumah tangga itu bahkan termasuk menu populer mie,bakso,dan kerupuk yang kini menjadi konsumsi sehar-hari. Makanan yang sangat familiar itu ditemukan mengandung boraks.

Kepala BPOM Makassar Maringan Silitonga mengatakan, berdasarkan hasil sampling dan pengujian laboratorium terhadap 800 jenis produk pangan ditemukan 72 jenis produk pangan mengandung bahan berbahaya. Produk pangan itu, kata Maringan Silitonga, terdiri dari produk rumah tangga dan produk curah yang mengandung bahan kimia, seperti rhodamin B, boraks, formalin dan kuningan metanil atau metanil yellow.

Produk pangan yang dimaksud, terdiri dari terasi curah tanpa merek mengandung rhodamin B sebanyak 44 item, mie curah mengandung boraks sebanyak delapan item, bakso mengandung boraks empat item, serta kerupuk bawang, balado, dan rangginang sebanyak 16 item.

”Produk itu sangat berbahaya bagi tubuh manusia, jika dikonsumsi bisa menyebabkan berbagai penyakit,”jelasnya saat memberikan keterangan pers di ruang kerjanya 1 Februari 2010.

Menurut Maringan,Rhodamin B zat warna sintesis yang umumnya digunakan mewarnai kertas,tekstil atau tinta.Penyalahgunaan zat ini, ditemukan pada krupuk, terasi, es atau minuman dan panganan jajanan berwarna merah. Rhodamin B ini,papar dia,bersifat karsinogenik dapat menyebabkan kanker dan dalam kondisi konsentrasi tinggi menyebabkan kerusakan hati.

Demikian halnya, tutur Maringan, pada boraks yang bersifat septik dan biasanya digunakan dalam pembuatan deterjen. Penggunaan produk tidak sesuai peruntukkannya tersebut, ditemukan diantaranya pada mie basah, bakso, kerupuk dan panganan jajanan.

Maringan menambahkan, untuk penggunaan boraks pada makanan bisa menyebabkan, mual, nyeri perut bagian atas, diare, mengantuk, demam,sakit kepala,iritasi saluran pencernaan, hingga kerusakan ginjal.

Akibat mengonsumsi boraks akan muncul tanda-tanda akut seperti muntah, diare, merah dilendir, konvulsi dan depresi SSP (Susunan Syaraf Pusat). Gejala dan tanda kronisnya,nafsu makan menurun, gangguan SSP; bingung dan bodoh, anemia, rambut rontok dan kanker.

”Kebanyakan produk itu bisa dijumpai di pasar tradisional, olehnya masyarakat diminta berhati-hati dan teliti jika membeli produk pangan.

Harus selalu memperhatikan komposisi kandungan produk itu, sebelum membelinya, ”tandasnya. Boraks adalah serbuk kristal putih, tidak berbau, dan larut dalam air.Bahan ini biasa dipakai sebagai pengawet kayu, antiseptic kayu, dan pengontrol kecoa. Boraks sangat berbahaya terhadap kesehatan karena diserap melalui usus,kulit yang rusak dan selaput lendir. Boraks yang merupakan senyawa yang bisa memperbaiki tekstur makanan sehingga menghasilkan rupa yang bagus, misalnya bakso dan kerupuk.

Kenapa bakso dan kerupuk menggunakan boraks? Jika dicampurkan dengan bakso, akan memiliki kekenyalan khas yang berbeda dari kekenyalan bakso yang menggunakan banyak daging. Bakso yang mengandung boraks sangat renyah dan tahan lama. Sementara kerupuk kalau digoreng akan mengembang dan empuk, teksturnya bagus dan renyah.

Terpisah, Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sulsel Zohra Andi Baso menyatakan,temuan itu harus segera disosialisasikan ke masyarakat sampai ke pelosok desa, supaya bisa dijadikan acuan dalam membeli produk pangan. Dia mengimbau bagi masyarakat yang menemukan produk tersebut segera menginformasikan ke instansi terkait supaya bisa dilakukan tindakan.



”Produsen yang memproduksi panganan mengandung bahan berbahaya itu harus diberikan tindakan tegas agar tidak memproduksi dan mendistribusikan produknya lebih banyak lagi ke konsumen.

Dan menjadi kewajiban BPOM dan Pemerintah menyebarluaskan informasi,”harapnya. Yang tidak kalah membahayakan adalah formalin.Formalin adalah berupa cairan dalam suhu ruangan, tidak berwarna, bau sangatmenyengat, mudahlarutdalam air dan alkohol. Bahan ini dipergunakan sebagai desinfektan, cairan pembalsem, pengawet jaringan, pembasmi serangga dan digunakan di indutri tekstil dan kayu lapis.

Akibatnya jika digunakan pada pangan dan dikonsumsi oleh manusia akan menyebabkan mual,muntah, perut perih, diare, sakit kepala, pusing, gangguan jantung, kerusakan hati, kerusakan saraf, kulit membiru, hilangnya pandangan,kejang,koma dan kematian.
Bahaya Mie Instan
17 Mei 2010 22:57



Mie instan, siapa sih yang tidak doyan ? Malah sebagian orang keranjingan dengan jenis makanan ini. Ada yang kalau tidak makan mie seminggu saja rasanya kangen berat. Ada yang menyediakannya sebagai pintu darurat kalau lagi tidak sempat memasak. Bahkan para anak kost menjadikan mie instan sebagai makanan kebangsaan. Anak-anak pun, kalau tidak suka mie pasti punya kelainan selera. Coba tanya para ibu tentang hal ini.

    Hampir tiap hari anak saya minta mie. Kalau saya menolak, dia bisa bikin sendiri. Sebulan bisa satu kardus habis,? tutur Ibu Tia yang anaknya sudah berusia 10 tahun.
    Saya pernah ditegur tetangga gara-gara mie. Anak saya menangis kenceeng banget. Pagi dia sudah makan mie. Siang minta mie lagi. Tentu saja saya tolak. Tetangga saya datang dengar tangisannya. Waktu dia tahu masalahnya, dia ngomelin saya, kenapa tidak dikasih saja, kasihan anak sampai nangis begitu. Saya jadi serba salah, kata orang mie instan tidak baik untuk kesehatan anak, tapi anak saya doyan banget….? Bu Ririn, ibu dari Ama yang baru berusia 2 tahun bercerita.
    Anak saya susah makan. Kalau makan bisa sampai satu jam. Tapi kalau mie, wah…lahap banget. Tak sampai sepuluh menit habis deh,? Mama Ano menceritakan kebiasaan makan anaknya yang baru lima tahun.

Cerita ibu-ibu lain tentu tak kalah seru. Tapi memang, mie instan enak. Harganya juga murah. Rasanya beraneka ragam tinggal pilih. Berbagai merek baru juga terus bermunculan, menantang untuk dicoba. Namun masalahnya, bagaimana status kehalalan dan keamanannya bagi kita ?

Titik Kritis di Seluruh Bahan
Titik kritis kehalalan pada mie instan terletak pada semua bahan yang digunakannya. Kok bisa? Tepung terigu, minyak goreng, bumbu-bumbu kan halal? Belum tentu. Tepung terigu pun bisa tercemar bahan haram. Saat ini tepung terigu difortifikasi (diperkaya) dengan vitamin, sedangkan vitamin sifatnya banyak yang tidak stabil sehingga harus dicoating (dilapisi). Salah satu bahan pelapis yang harus diwaspadai adalah gelatin, yang kemungkinan berasal dari babi. Selain itu sumber vitamin juga harus jelas, apakah berasal dari hewan, tumbuhan atau mikroorganisme.

Bahan-bahan lain yang harus diwaspadai adalah :
1. Bumbu dan pelengkap
Bumbu yang digunakan antara lain adalah MSG atau vetsin. Titik kritisnya adalah pada media mikrobial, yaitu media yang digunakan untuk mengembangbiakkan mikroorganisme yang berfungsi memfermentasi bahan baku vetsin. Sedangkan bahan pelengkap mie instan adalah bahan-bahan penggurih yaitu HVP dan yeast extract. HVP atau hidrolized vegetable protein merupakan jenis protein yang dihidrolisasi dengan asam klorida ataupun dengan enzim. Sumber enzim inilah yang harus kita pertanyakan apakah berasal dari hewan, tumbuhan atau mikroorganisme. Kalau hewan tentu harus jelas hewan apa dan bagaimana penyembelihannya. Sedangkan yeast extract yang menjadi titik kritis adalah asam amino yang berasal dari hewan.

2. Bahan penambah rasa
Bahan penambah rasa atau flavor selalu digunakan dalam pembuatan mie instan. Bahan inilah yang akan memberi rasa mie, apakah ayam bawang, ayam panggang, kari ayam, soto ayam, baso, barbequ, dan sebagainya. Titik kritis flavor terletak pada sumber flavor. Kalau sumber flavor dari hewan, tentu harus jelas jenis dan cara penyembelihannya. Begitupun flavor yang berasal dari rambut atau bagian lain dari tubuh manusia, statusnya adalah haram.

3. Minyak sayur
Minyak sayur menjadi bermasalah bila sumbernya berasal dari hewan atau dicampur dengan lemak hewan.

4. Solid Ingredient
Solid ingredient adalah bahan-bahan pelengkap yang dapat berupa sosis, suwiran ayam, bawang goreng, cabe kering, dan sebagainya. Titik kritisnya tentu pada sumber hewani yang digunakan.

5. Kecap dan sambal
Kecap dan sambal pun harus kita cermati lho. Kecap dapat menggunakan flavor, MSG, kaldu tulang untuk menambah kelezatannya. Sementara sambal menggunakan emulsifier untuk menstabilkan campurannya. Emulsifier dapat berasal dari sumber hewani yang harus kita ketahui dengan jelas.

Amankah Mengkonsumsi Mie Instan ?
Selama mie instan tersebut sudah mendapat izin dari Depkes, tentulah aman. Namun bila dikonsumsi setiap hari, apalagi oleh anak-anak, inilah yang menjadi masalah.

Sebagaimana makanan instan produk industri lainnya, mie instan menggunakan banyak sekali bahan-bahan kimia. Pewarna, pengawet, dan penyedap harus kita waspadai dalam hal ini. Sekalipun aman, namun bila terus menerus kita konsumsi dalam frekuensi sering dan dalam jangka waktu lama, bahan-bahan kimia dapat terakumulasi dalam tubuh. Efeknya tentu akan mengganggu sistem metabolisme, karena bahan kimia, bagaimana pun adalah racun bagi tubuh.

Selain itu, terlalu sering makan mie instan juga dapat mengganggu masukan gizi, terutama anak-anak. Kita memang dapat menambahkan telur dan sayuran sehingga kualitas gizi mie instan tidak kalah dengan seporsi nasi komplet. Namun rasa mie yang terlalu gurih, dapat merusak selera makan anak. Lidah mereka yang sedang belajar mengidentifikasi rasa, akan terpola dengan rasa gurih yang tajam dari MSG dan flavor mie. Akibatnya mereka menganggap masakan ibu yang umumnya tidak terlalu banyak menggunakan MSG hambar. Selera makan mereka pun hilang. Akhirnya, mau mie lagi, mie lagi….

Karena itulah, biar enak, kita tetap harus mampu mengontrol diri. Jangan terlalu sering mengkonsumsi mie instan, apalagi memberikan ke anak-anak. Sesekali silakan, apalagi saat-saat cuaca dingin.
Bahaya Junk Food
17 Mei 2010 22:52



Makanan cepat saji semacam cheese burger atau pizza tentu sudah akrab di lidahmu. Makanan jenis itu selain nikmat rasanya, nyediainnya juga enggak lama. Jadi, kalau pas lapar, masuk saja ke restoran fast food, tunjuk menu yang kamu doyan, bayar, nunggu lima menit, jadi, deh!

Namun, kamu mungkin enggak ngeh kalau dua jenis makanan itu tergolong junk food. Makanan golongan ini, jika kamu konsumsi secara rutin akan berbahaya buat kesehatanmu.

Junk food adalah istilah untuk makanan yang jumlah kandungan nutrisinya terbatas. Makanan yang tergolong dalam kategori ini adalah makanan yang kandungan garam, gula, lemak, dan kalorinya tinggi, tetapi kandungan vitamin, protein, mineral dan seratnya rendah. Padahal, kamu tahu, semua zat gizi itu sangat dibutuhkan untuk kesehatan tubuh kita.

"Dalam makanan, haruslah tercukupi paling tidak unsur karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Dalam fastfood kebutuhan tersebut belum tentu lengkap. Kadang, malah diberi tambahan vitamin dengan bahan sintesa."
>Titi Sunardi, Ahli Gizi


Selain itu, junk food mengandung banyak sodium, saturated fat, dan kolesterol. Bila zat-zat itu tertimbun banyak di tubuhmu, dapat menimbulkan banyak penyakit. Dari penyakit ringan sampai penyakit berat, seperti darah tinggi, gangguan jantung, dan kanker. Iiiih serem!

Kok, Bahaya, Sih?

Sodium > adalah bagian dari garam. Dalam tubuh, jumlahnya enggak boleh lebih dari 3300 miligram. Itu pun dalam tubuh orang dewasa! Kebanyakan sodium dapat meningkatkan aliran dan tekanan darah sehingga dapat menyebabkan tekanan darah tinggi yang dapat merembet ke gangguan ginjal, penyakit jantung, dan stroke.

Makanan yang banyak mengandung sodium:
· French fries
· Ayam goreng
· Burger
· Cheese burger
· Bologna
· Pizza
· Segala jenis snack
· Keripik kentang
· Mi Instan
· Sayuran dalam kaleng
· Penyedap
· Soy sauce
· Garlic salt
· Onion salt
· Garam meja

Satured fat > adalah jenis lemak yang merangsang hati kita untuk memproduksi banyak kolesterol. Kolesterol sendiri didapat dengan dua cara. Pertama, dihasilkan oleh tubuh. Kedua, berasal dari produk hewan yang kita makan. Sebenarnya, kita enggak perlu menambahkan kolesterol masuk dalam tubuh karena tubuh kita sudah menghasilkan kolesterol.

Kolesterol banyak terdapat dalam daging, ikan, telur, butter, susu, dan keju. Bila jumlahnya banyak, kolesterol dapat menutup saluran darah. Tersumbatnya saluran tersebut mengakibatkan pasokan darah dan oksigen dalam darah tidak lancar ke seluruh tubuh, termasuk ke otak. Kamu tahu, seretnya pasokan darah dan oksigen ke otak dapat menyebabkan stroke.

Satu lagi, tingginya jumlah satured fat dapat menimbulkan kanker, terutama kanker usus dan kanker payudara!

“Fast food dan soft drink mengandung kadar gula yang tinggi. Konsumsi berlebihan, mengakibatkan peningkatan kadar gula dalam darah. Penumpukan gula ini merangsang tubuh untuk memproduksi insulin lebih banyak sehingga terjadi sindrom kadar gula di dalam darah. Akibatnya, badan jadi lesu, sulit konsentrasi, dan mudah marah. Lebih parah lagi, kadar gula tersebut diikuti peningkatan produksi hormon adrenalin yang mendorong remaja bersikap agresif.”
>Prof. Hiroshi Osawa.


Gula > terutama gula buatan, enggak baik untuk kesehatan karena dapat menyebabkan penyakit gula atau diabetes, kerusakan gigi, dan obesitas.

Makanan atau minuman yang mengandung banyak gula, antara lain cake, cookies, dan minuman bersoda (soft drink). Di antara semua di atas, minuman bersoda mengandung paling banyak gula. Pada satu kaleng minuman bersoda, mengandung sedikitnya sembilan sendok teh gula. Padahal, seharinya tubuh kamu cuma butuh empat gram atau satu sendok teh. Enggak boleh lebih! Bayangin, kalau seharinya kamu minum soft drink dua sampai tiga kaleng. Berapa banyak gula menumpuk dalam tubuhmu?

Perlu kamu ketahui, minuman bersoda enggak cuma mengandung banyak gula, tetapi juga mengandung kafein dan zat-zat adiktif lainnya.

Jadi, gimana, dong? Sedapat mungkin, stop junk food!

* Biasakan sarapan dan makan di rumah sehingga keinginan ngemil pun dapat sedikit berkurang.
* Kalau ngemil, lihat kandungan makanan yang tertera pada kemasannya. Perhatikan jumlah gram lemaknya. Setiap lima gram lemak, setara dengan satu sendok makan. Jadi, kalau di situ tertulis memiliki 27 gram, artinya makanan itu mengandung lima setengah sendok makan. Jumlah itu tergolong sehat kalau setara dengan 30 persen dari total kalori. Kalau lebih, artinya makanan itu mengandung lemak berlebih. Dengan cara itu, kamu dapat memilih mana makan yang mengandung lemak dalam jumlah yang aman. Jadi, kamu enggak harus paranoid terhadap lemak karena lemak juga dibutuhkan oleh tubuh. Dengan cara yang sama, perhatikan juga kandungan sodiumnya.
* Kalau ngebet banget ingin makan junk food, makanlah dalam porsi kecil. Kalau enggak tersedia porsi kecil, belilah satu porsi, terus share dengan temanmu.
* Minum air putih sebanyak-banyaknya setelah makan junk food. Air putih membantu proses pembuangan racun-racun yang masuk bersama makanan ke dalam tubuhmu.
* Imbangi junk food yang kamu makan dengan sayuran dan buah-buahan. Kandungan gizi dalam sayur dan buah melengkapi kekurangan pada junk food.
* Jangan biasakan ngemil sambil nonton TV. Kalau pengen banget ngemil sambil nonton film atau acara favoritmu, batasi jumlahnya dan jangan nambah lagi.
Bahaya dari Minuman Bersoda
17 Mei 2010 22:46



pH rata-rata yang dihasilkan dari coca cola adalah 3.4. Tingkat keasaman ini cukup kuat untuk melarutkan gigi maupun tulang. sebagai bahan praktek coba taruh gigi patah di dalam botol coca cola atau pepsi, dan dalam 10 hari gigi tersebut menjadi larut.

Tubuh kita berhenti menumbuhkan tulang pada usia sekitar 30th. Setelah itu tulang akan larut setiap tahun melalui urine tergantung dari tingkat keasaman makanan yang masuk. Semua Calcium yg larut berkumpul di dalam arteri, urat nadi, kulit, urat daging dan organ, yang mempengaruhi fungsi ginjal dalam membantu pembentukan batu ginjal.

Soft drinks tidak punya nilai gizi dalam hal vitamin dan mineral. Mereka punya kandungan gula lebih tinggi, lebih asam, dan banyak Zat Aditif seperti pengawet dan pewarna. Sementara orang suka meminum soft drink dingin setelah makan, tubuh kita mempunyai suhu optimum 37 supaya enzim pencernaan berfungsi.

Suhu dari soft drink dingin jauh di bawah 37, terkadang mendekati 0. Hal ini mengurangi keefektifan dari enzim dan memberi tekanan pada sistem pencernaan kita, mencerna lebih sedikit makanan.

Bahkan makanan tersebut difermentasi.Makanan yang difermentasi menghasilkan bau, gas, sisa busuk dan racun, yang diserap oleh usus, diedarkan oleh darah ke seluruh tubuh. penyebaran racun ini mengakibatkan pembentukan macam-macam penyakit.

Beberapa bulan lalu, ada sebuah kompetisi di Universitas Delhi, lomba minum Coca-Cola paling banyak, Pemenangnya meminum 8 botol dan mati seketika karena kelebihan Karbondioksida dalam darah dan kekurangan oksigen. Setelah kejadian tersebut, Rektor melarang semua soft drink di semua kantin universitas.

Gigi dan tulang adalah satu-satunya organ manusia yang tetap utuh selama tahunan setelah manusia mati Bayangkan apa yang dilakukan minuman tersebut pada usus dan lapisan perut kita yang halus.Artikel ini disajikan bukan untuk mempengaruhi agar berhenti menkonsumsi coca cola, MUI juga belum mengeluarkan Fatwa bahwa minum coca cola itu di haramkan.
MENGENAL ZAT ADITIF PADA MAKANAN
17 Mei 2010 22:43




Pada dasarnya baik masyarakat desa maupun kota, pasti telah menggunakan zat aditif makanan dalam kehidupannya sehari-hari. Secara ilmiah, zat aditif makanan di definisikan sebagai bahan yang ditambahkan dan dicampurkan sewaktu pengolahan makanan untuk meningkatkan mutu. Disini zat aditif makanan sudah termasuk : pewarna, penyedap, pengawet, pemantap, antioksidan, pengemulsi, pengumpal, pemucat, pengental, dan anti gumpal.

Istilah zat aditif sendiri mulai familiar di tengah masyarakat Indonesia setelah merebak kasus penggunaan formalin pada beberapa produk olahan pangan, tahu, ikan dan daging yang terjadi pada beberapa bulan belakangan. Formalin sendiri digunakan sebagai zat pengawet agar produk olahan tersebut tidak lekas busuk/terjauh dari mikroorganisme. Penyalahgunaan formalin ini membuka kacamata masyarakat untuk bersifat proaktif dalam memilah-milah mana zat aditif yang dapat dikonsumsi dan mana yang berbahaya.

Secara umum, zat aditif makanan dapat dibagi menjadi dua yaitu : (a) aditif sengaja, yaitu aditif yang diberikan dengan sengaja dengan maksud dan tujuan tertentu, seperti untuk meningkatkan nilai gizi, cita rasa, mengendalikan keasaman dan kebasaan, memantapkan bentuk dan rupa, dan lain sebagainya. Dan kedua, (b) aditif tidak sengaja, yaitu aditif yang terdapat dalam makanan dalam jumlah sangat kecil sebagai akibat dari proses pengolahan.

Bila dilihat dari sumbernya, zat aditif dapat berasal dari sumber alamiah seperti lesitin, asam sitrat, dan lain-lain, dapat juga disintesis dari bahan kimia yang mempunyai sifat serupa dengan bahan alamiah yang sejenis, baik susunan kimia, maupun sifat metabolismenya seperti karoten, asam askorbat, dan lain-lain. Pada umumnya bahan sintetis mempunyai kelebihan, yaitu lebih pekat, lebih stabil, dan lebih murah. Walaupun demikian ada kelemahannya yaitu sering terjadi ketidaksempurnaan proses sehingga mengandung zat-zat berbahaya bagi kesehatan, dan kadang-kadang bersifat karsinogen yang dapat merangsang terjadinya kanker pada hewan dan manusia.

Beberapa Contoh Zat Aditif
Zat aditif makanan telah dimanfaatkan dalam berbagai proses pengolahan makanan, berikut adalah beberapa contoh zat aditif :




Makanan yang berwarna-warni merupakan daya tarik yang paling utama di kalangan anak-anak. Mereka terkadang tidak memperdulikan bagaimana rasa makanan atau minuman yang ingin mereka beli. Kadangkala aroma yang wangi, rasa yang lezat, dan tekstur yang lembut bisa jadi akan diabaikan jika warna dari makanan itu tidak menarik atau tidak sesuai dengan apa yang diharapkan dari makanan itu.

Apa sih bahan pewarna makanan itu?

Bahan pewarna makanan terbagi dalam dua kelompok besar yakni pewarna alami dan pewarna buatan. Di Indonesia, penggunaan zat pewarna untuk makanan (baik yang diizinkan maupun dilarang) diatur dalam SK Menteri Kesehatan RI No. 235/MenKes/Per/VI/79 dan direvisi melalui SK Menteri Kesehatan RI No. 722/MenKes/Per/VI/88 mengenai bahan tambahan makanan.

Pewarna alami diperoleh dari tanaman ataupun hewan yang berupa pigmen. Beberapa pigmen alami yang banyak terdapat di sekitar kita antara lain: klorofil (terdapat pada daun-daun berwarna hijau), karotenoid (terdapat pada wortel dan sayuran lain berwarna oranye-merah). Umumnya, pigmen-pigmen ini bersifat tidak cukup stabil terhadap panas, cahaya, dan pH tertentu. Walau begitu, pewarna alami umumnya aman dan tidak menimbulkan efek samping bagi tubuh.

Pewarna buatan untuk makanan diperoleh melalui proses sintesis kimia buatan yang mengandalkan bahan-bahan kimia, atau dari bahan yang mengandung pewarna alami melalui ekstraksi secara kimiawi. Beberapa contoh pewarna buatan yaitu :

Warna kuning : tartrazin, sunset yellow
Warna merah : allura, eritrosin, amaranth.
Warna biru : biru berlian

Kelebihan pewarna buatan dibanding pewarna alami adalah dapat menghasilkan warna yang lebih kuat dan stabil meski jumlah pewarna yang digunakan hanya sedikit. Warna yang dihasilkan dari pewarna buatan akan tetap cerah meskipun sudah mengalami proses pengolahan dan pemanasan, sedangkan pewarna alami mudah mengalami degradasi atau pemudaran pada saat diolah dan disimpan. Misalnya kerupuk yang menggunakan pewarna alami, maka warna tersebut akan segera pudar ketika mengalami proses penggorengan.

Apakah bahan pewarna buatan berbahaya bagi kesehatan ?

Bahan perwarna dapat membahayakan kesehatan bila pewarna buatan ditambahkan dalam jumlah berlebih pada makanan, atau dalam jumlah kecil namun dikonsumsi secara terus-menerus dalam jangka waktu lama. Perlu diperhatikan bahwa pada saat ini banyak pengusaha nakal yang menggunakan zat-zat pewarna berbahaya yaitu zat pewarna bukan untuk makanan (non food grade). Misalnya, pemakaian zat pewarna tekstil atau kulit. Selain itu, terjadi juga penggunaan bahan pewarna buatan dengan dosis tidak tepat. Hal-hal tersebutlah yang dapat membahayakan kesehatan tubuh.

Perilaku hiperaktif pada anak-anak ternyata terkait dengan pewarna makanan dan pengawet sodium benzoat, sebut penelitian yang diterbitkan “The Lancet”, baru-baru ini. Dampak zat-zat tersebut sangat luas, kata para peneliti. Mereka menyarankan para orangtua mengatur makanan anak-anak mereka, karena langkah itu ternyata cara mudah untuk menangani perilaku hiperaktif.

Para peneliti di Universitas Southampton, Inggris selatan, merekrut 153 balita berumur tiga tahun dan 144 anak-anak berumur delapan atau sembilan tahun. Keduanya dibagi menjadi dua kelompok. Satu kelompok diberi juice buah biasa dan yang lain diberi minuman yang rasa dan tampaknya sama dengan juice itu, padahal mengandung pengawet. Kedua minuman itu dipasok ke para orangtua dalam botol serupa tanpa keterangan apapun dan tersegel. Kelompok “pengawet” dibagi ke dalam dua grup. Satu grup diberi “Campuran A,” minuman yang mengandung pewarna buatan yang biasa ada dalam permen ukuran dua kantong 56 gram. Grup lainnya diberi “Campuran B”, dengan tingkat pewarna yang lebih tinggi, setara empat kantong permen itu. Kedua minuman campuran itu punya takaran sodium benzoat yang sama. Sebelum percobaan selama enam pekan itu dilakukan, para peneliti minta orangtua dan guru menilai anak-anak mereka dalam segi overaktif, impulsif dan perilaku kurang memerhatikan, yang semuanya adalah ciri-ciri hiperaktif.

Penilaian juga dilakukan oleh para pengamat terlatih (bahkan oleh para sarjana psikologi), yang duduk di kelas dan mencatat perilaku masing-masing anak, sesuai ukuran-ukuran yang berlaku secara internasional. Selama sepekan pertama pecobaan, anak-anak menerima makanan biasa. Setelah itu, semua permen-permen dan minuman yang menggunakan pengawet tidak lagi diberikan, lalu para orangtua diminta menggantinya dengan minuman percobaan dalam botol tersebut.

Takaran minuman yang diberikan kepada anak-anak itu disesuaikan dengan takaran pewarna pada makanan mereka sehari-hari. Para orangtua tidak tahu manakah Campuran A, Campuran B atau juice asli. Enam pekan kemudian, anak-anak itu kembali dinilai tingkat hiperaktifnya. Campuran A memberi efek yang “merugikan secara signifikan” kepada balita usia tiga tahun, meski Campuran B tidak berpengaruh terhadap kelompok itu. Pada kelompok usia 8-9 tahun, Campuran A maupun Campuran B punya efek yang kuat.
“Secara keseluruhan, anak-anak yang diberi minuman campuran, maju sekitar 10 persen ke arah hiperaktif. Kita sekarang punya bukti nyata bahwa campuran antara pewarna tertentu dengan pengawet benzoat memengaruhi tingkah laku anak-anak secara merugikan,” (Jim Stevenson, yang juga profesor psikologi di universitas Southampton).
Peringatan mengenai zat tambahan pada makanan serta akibatnya terhadap kesehatan anak-anak sudah disampaikan sejak tiga puluh tahun lalu, namun bukti konkret mengenai peringatan itu selalu dinyatakan masih kurang atau tidak ilmiah.

Para dokter di Amerika Serikat (AS), rata-rata memandang hiperaktivitas sebagai masalah kejiwaan (ADHD) dan memberi resep obat merk paten, ritalin. Mereka mengemukakan penggunaan obat kuat untuk memengaruhi pikiran adalah langkah berbahaya. Dalam penelitian terbaru itu, Campuran A berisi 45 mg sodium benzoat dan 20 mg pewarna makanan bernama sunset yellow (European food code E110), carmoisine (E122); tartrazine (E102); dan ponceau 4R (E124). Campuran B berisi 45 mg sodium benzoat dan 30 mg pewarna sunset yellow (E110); carmoisine (E122); quinoline yellow (E110) dan allura red AC (E129). Gula maupun pengganti gula tidak menjadi fokus dalam penelitian itu.

Bagaimana cara menghindari penggunaan zat warna buatan dalam produk makanan ?.

1. Setiap kali membeli produk makanan, baca jenis dan jumlah pewarna yang digunakan dalam produk tersebut.
2. Perhatikan label pada setiap kemasan produk. Pastikan di label itu tercantum izin dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) yang tertulis: “POM dan Nomor izin pendaftaran”. Atau jika produk tersebut hasil industri rumah tangga maka harus ada nomor pendaftarannya yang tertulis : “ P-IRT dan nomor izin pendaftaran”.
3. Untuk produk makanan yang tidak dikemas secara khusus, sebaiknya pilih makanan atau minuman yang warnanya tidak terlalu mencolok, karena kemungkinan warna tersebut berasal dari bahan pewarna bukan makanan (non food grade) seperti pewarna tekstil.
ZAT ADITIF
17 Mei 2010 22:39

Pengertian

Zat aditif adalah zat-zat yang ditambahkan pada makanan selama proses produksi, pengemasan atau penyimpanan untuk maksud tertentu. Penambahan zat aditif dalam makanan berdasarkan pertimbangan agar mutu dan kestabilan makanan tetap terjaga dan untuk mempertahankan nilai gizi yang mungkin rusak atau hilang selama proses pengolahan.

Pada awalnya zat-zat aditif tersebut berasal dari bahan tumbuh-tumbuhan yang selanjutnya disebut zat aditif alami. Umumnya zat aditif alami tidak menimbulkan efek samping yang membahayakan kesehatan manusia. Akan tetapi, jumlah penduduk bumi yang makin bertambah menuntut jumlah makanan yang lebih besar sehingga zat aditif alami tidak mencukupi lagi. Oleh karena itu, industri makanan memproduksi makanan yang memakai zat aditif buatan (sintesis). Bahan baku pembuatannya adalah dari zat-zat kimia yang kemudian direaksikan. Zat aditif sintesis yang berlebihan dapat menimbulkan beberapa efek samping misalnya: gatal-gatal, dan kanker.


Macam-macam Zat Aditif

    Zat Pewarna

Adalah bahan yang dapat memberi warna pada makanan, sehingga makanan tersebut lebih menarik.

Contoh zat pewarna sintetis pad makanan


Contoh pewarna alami: Contoh pewarna sintetik:

a. Anato (orange) a. Biru berlian (biru)

b. Karamel (cokelat hitam) b. Coklat HT (coklat)

c. Beta karoten (kuning) c. Eritrosit (merah)

d. Klorofil (hijau) d. Hijau FCF (hijau)

2. Penyedap rasa dan aroma serta penguat rasa

Zat aditif ini dapat memberikan, menambah, mempertegas rasa dan aroma makanan.

A. Penyedap rasa dan aroma (flavour)

Penyedap rasa dan aroma yang banyak digunakan berasal dari golongan ester.

Contoh: Isoamil asetat (rasa pisang), isoamil valerat (rasa apel), butil butirat (rasa nanas), isobutil propionat (rasa rum)

Contoh penyedap rasa


B. Penguat rasa (flavour

echancer)

Bahan penguat rasa atau penyedap makanan yang paling banyak digunakan adalah MSG (Monosodium Glutamate) yang sehari-hari dikenak dengan nama vetsin.


Monosodium glutamat

3. Zat pemanis buatan

Bahan ini tidak atau hampir tidak mempunyai nilai gizi, contohnya sakarin (kemanisannya 500x gula), dulsin (kemanisannya 250x gula), dan natrium siklamat (kemanisannya 50x gula) dan serbitol.

natrium siklamat pada soft drink

4. Pengawet

Zat aditif ini dapat mencegah atau menghambat fermentasi, pengasaman atau penguraian lain terhadap makanan yang disebabkan oleh mikroorganisme.

Contoh bahan pengawet dan penggunaannya:

a. Asam benzoat, natrium benzoat dan kalium benzoat, untuk minuman ringan, kecap, acar ketimun dalam botol dan caos.

b. Natrium nitrat (NaNo3), untuk daging olahan dan keju.

c. Natrium nitrit (Na No2), untuk daging olahan, daging awetan dan kornet kalangan.

d. Asam propionate, untuk roti dan sediaan keju olahan.

5. Anti oksidan

Zat aditif ini dapat mencegah atau menghambat oksidasi.

Contoh:

a. Asam askorbat (bentukan garam kalium, natrium, dan kalium), digunakan pada daging olahan, kaldu, dan buah kalangan.

b. Butil hidroksianisol (BHA), digunakan untuk lemak dan minyak makanan

c. Butil hidroksitoluen (BHT), digunakan untuk lemak, minyak makan, margarin dan mentega.

6. Pengemulsi, pemantap, dan pengental

Zat aditif ini dapat membantu pembentukan atau pemantapan sistem dispersi yang homogen pada makanan.

Contoh: agar-agar, gelatin, dan gom arab

7. Pemutih dan pematang tepung

Zat aditif ini dapat mempercepat proses pemutihan atau pematangan tepung sehingga dapat memperbaiki mutu pemanggangan.

Contoh: Asam askorbat, aseton peroksida, dan kalium bromat

8. Pengatur keasaman

Zat aditif ini dapat mengasamkan, menetralkan, dan mempertahankan derajat keasaman makanan. Contoh: asam asetat, aluminium amonium sulfat, amonium bikarbonat, asam klorida, asam laktat, asam sitrat, asam tentrat, dan natrium bikarbonat

9. Anti kempal

Zat aditif ini dapat mencegah pengempalan makanan yang berupa serbuk. Contoh: aluminium silikat (susu bubuk), dan kalsium aluminium silikat (garam meja)

10. Pengeras

Zat aditif ini dapat memperkeras atau mencegah melunaknya makanan. Contoh: aluminium amonium sulfat (pada acar ketimun botol), dan kalium glukonat (pada buah kalangan)

11. Sekuestran

Adalah bahan yang mengikat ion logam yang ada dalam makanan. Contoh: asam fosfat (pada lemak dan minyak makan), kalium sitrat (dalam es krim), kalsium dinatrium EDTA dan dinatrium EDTA

12. Penambah gizi

Zat aditif yang ditambahkan adalah asam amino, mineral, atau vitamin untuk memperbaiki gizi makanan.

Contohnya: Asam askorbat, feri fosfat, vitamin A, dan vitamin D.

MENGENAL MAKANAN
17 Mei 2010 22:04


Makanan yang kita konsumsi dalam kehidupan sehari-hari sebaiknya mengandung zat-zat makanan yang diperlukan oleh tubuh. zat-zat makanan tersebut sangat penting bagi tubuh karena berguna untuk pertumbuhan, perkembangan, serta mengganti sel-sel yang rusak dalam tubuh kita.


Hidangan yang baik tidaklah cukup hanya mengandung zat - zat gizi, tetapi harus juga dibuat terlihat menarik dan mempunyai rasa yang enak bagi yang mengkonsumsinya. Oleh karena itu, pada proses pengolahan ditambahkan jenis bahan tambahan yang lebih kita kenal dengan bumbu. Bumbu yang sering kita temui sangatlah bermacam. Ada bumbu yang bersifat alami, seperti pewarna (kunyit dan daun suji), pemanis (gula), pemberi rasa (jeruk dan cabai), atau pemberi aroma (pandan, lada dan vanili).


Selain bumbu yang alami, ada juga yang bersifat tidak alami kita mengenalnya dengan istilah Bumbu Sintesis atau Zat aditif makanan. Selain berfungsi sebagai bumbu ada juga zat aditif makanan yang berfungsi sebagai pengawet. Zat ini biasanya ditambahkan dalam makanan pada waktu pengolahan, pengepakan, penyimpanan, atau pengangkutan, sehingga dapat menimbulkan aspek tertentu dalam makanan tersebut.


Perlu kita ketahui bahwa sebenarnya zat aditif makanan itu pada umumnya bersifat asing bagi tubuh kita. Penggunaan yang berlebihan akan menimbulkan pengaruh yang kurang baik. Oleh karena itu, penggunaannya tidak boleh secara sembarangan dan usahakan yang telah direkomedasikan / disetujui oleh pemerintah.

bakso bakwan

BAHAYA BAKSO YANG MENGGUNAKAN BORAK

Bahaya Bakso yang Mengandung Boraks

Menurut Maringan,Rhodamin B zat warna sintesis yang umumnya digunakan mewarnai kertas,tekstil atau tinta.Penyalahgunaan zat ini, ditemukan pada krupuk, terasi, es atau minuman dan panganan jajanan berwarna merah. Rhodamin B ini,papar dia,bersifat karsinogenik dapat menyebabkan kanker dan dalam kondisi konsentrasi tinggi menyebabkan kerusakan hati.


Demikian halnya, tutur Maringan, pada boraks yang bersifat septik dan biasanya digunakan dalam pembuatan deterjen. Penggunaan produk tidak sesuai peruntukkannya tersebut, ditemukan diantaranya pada mie basah, bakso, kerupuk dan panganan jajanan.

Maringan menambahkan, untuk penggunaan boraks pada makanan bisa menyebabkan, mual, nyeri perut bagian atas, diare, mengantuk, demam,sakit kepala,iritasi saluran pencernaan, hingga kerusakan ginjal.

Akibat mengonsumsi boraks akan muncul tanda-tanda akut seperti muntah, diare, merah dilendir, konvulsi dan depresi SSP (Susunan Syaraf Pusat). Gejala dan tanda kronisnya,nafsu makan menurun, gangguan SSP; bingung dan bodoh, anemia, rambut rontok dan kanker.

”Kebanyakan produk itu bisa dijumpai di pasar tradisional, olehnya masyarakat diminta berhati-hati dan teliti jika membeli produk pangan.

Harus selalu memperhatikan komposisi kandungan produk itu, sebelum membelinya, ”tandasnya. Boraks adalah serbuk kristal putih, tidak berbau, dan larut dalam air.Bahan ini biasa dipakai sebagai pengawet kayu, antiseptic kayu, dan pengontrol kecoa. Boraks sangat berbahaya terhadap kesehatan karena diserap melalui usus,kulit yang rusak dan selaput lendir. Boraks yang merupakan senyawa yang bisa memperbaiki tekstur makanan sehingga menghasilkan rupa yang bagus, misalnya bakso dan kerupuk.

Kenapa bakso dan kerupuk menggunakan boraks? Jika dicampurkan dengan bakso, akan memiliki kekenyalan khas yang berbeda dari kekenyalan bakso yang menggunakan banyak daging. Bakso yang mengandung boraks sangat renyah dan tahan lama. Sementara kerupuk kalau digoreng akan mengembang dan empuk, teksturnya bagus dan renyah.

Terpisah, Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sulsel Zohra Andi Baso menyatakan,temuan itu harus segera disosialisasikan ke masyarakat sampai ke pelosok desa, supaya bisa dijadikan acuan dalam membeli produk pangan. Dia mengimbau bagi masyarakat yang menemukan produk tersebut segera menginformasikan ke instansi terkait supaya bisa dilakukan tindakan.

”Produsen yang memproduksi panganan mengandung bahan berbahaya itu harus diberikan tindakan tegas agar tidak memproduksi dan mendistribusikan produknya lebih banyak lagi ke konsumen.

Dan menjadi kewajiban BPOM dan Pemerintah menyebarluaskan informasi,”harapnya. Yang tidak kalah membahayakan adalah formalin.Formalin adalah berupa cairan dalam suhu ruangan, tidak berwarna, bau sangatmenyengat, mudahlarutdalam air dan alkohol. Bahan ini dipergunakan sebagai desinfektan, cairan pembalsem, pengawet jaringan, pembasmi serangga dan digunakan di indutri tekstil dan kayu lapis.

Akibatnya jika digunakan pada pangan dan dikonsumsi oleh manusia akan menyebabkan mual,muntah, perut perih, diare, sakit kepala, pusing, gangguan jantung, kerusakan hati, kerusakan saraf, kulit membiru, hilangnya pandangan,kejang,koma dan kematian.

Fakta bakso

Ada sedikit cerita nich. Tadinya ada seorang kiai/ustad lah dia makan bakso ,tetapi habis makan bakso dia sakit parah. Sampai dirawat di rumah sakit.Setelah sembuh ,dia nulis buku tentang pengalamannya bahaya makan bakso. Bukunya berjudul :
AWAS MAKAN BAKSO BERBAHAYA DAN SANGAT MEMBAHAYAKAN JIWA.
Ringkas cerita :
1.Bapak ustad tadi cerita kalau bakso itu sangat bahaya buat kesehatannya.Biji bakso bisa membuat orang nggak bisa nafas,kalau nggak dapat pertolongan bisa mati. Karena pak Ustad tadi cara makan baksonya LANGSUNG DITELAN tanpa dikunyah.Padahal baksonya segede bola tenis.Maklum aja baru sekali makan bakso,jadi nggak tau caranya makan biji bakso.(Maklum belum tau ilmunya makan makan bakso,cuma tau dari katanya2).
2.Bapak ustad tadi cerita cara makannya juga susah.Dia cerita kalau dia makan semangkok bakso pakai sedotan.Bisa dibayangkan tuh. Pasti repot.(lagi2 nggak tau ilmunya tuh pak ustad).
3.Makan bakso bisa sakit mata. Maklum sambal bukanya ditaruh ke mangkok malah digosok gosok ke mata.
4.Dia juga cerita sehabis makan bakso dia digebukin ama tukang baksonya. (maklum habis makan nggak mau bayar).
Setelah pengalaman tersebut bapak Ustad tadi mencoba menulis buku tentang bahaya makan Bakso. Dia seminar ke mana mana,diinternet juga nulis,bikin buku,kalau dakwah sambil ceramah tentang bahaya Bakso. Yang intinya pak Ustad tadi kampanye ke orang2 untuk meninggalkan bakso. Jadi orang 2 nyebutnya ustad bakso. Tapi yang diajak tentunya mikir,karena orang waras.Memang banyak orang2 yang ikut ajakanya.Yach tentunya yang ikut orang kurang waras,pikiranya sempit. Kalau orang yang hoby /senang makan bakso dan tau caranya makan Bakso pasti komentar kalau pak Ustad tadi Gendeng.

Bahaya bakso

Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) di Makassar menemukan 72 produk pangan tak layak konsumsi yang beredar luas di Sulsel dan Sulbar.

Produk-produk hasil industri rumah tangga itu bahkan termasuk menu populer mie,bakso,dan kerupuk yang kini menjadi konsumsi sehar-hari. Makanan yang sangat familiar itu ditemukan mengandung boraks.

Kepala BPOM Makassar Maringan Silitonga mengatakan, berdasarkan hasil sampling dan pengujian laboratorium terhadap 800 jenis produk pangan ditemukan 72 jenis produk pangan mengandung bahan berbahaya. Produk pangan itu, kata Maringan Silitonga, terdiri dari produk rumah tangga dan produk curah yang mengandung bahan kimia, seperti rhodamin B, boraks, formalin dan kuningan metanil atau metanil yellow.

Produk pangan yang dimaksud, terdiri dari terasi curah tanpa merek mengandung rhodamin B sebanyak 44 item, mie curah mengandung boraks sebanyak delapan item, bakso mengandung boraks empat item, serta kerupuk bawang, balado, dan rangginang sebanyak 16 item.

”Produk itu sangat berbahaya bagi tubuh manusia, jika dikonsumsi bisa menyebabkan berbagai penyakit,”jelasnya saat memberikan keterangan pers di ruang kerjanya 1 Februari 2010.

Menurut Maringan,Rhodamin B zat warna sintesis yang umumnya digunakan mewarnai kertas,tekstil atau tinta.Penyalahgunaan zat ini, ditemukan pada krupuk, terasi, es atau minuman dan panganan jajanan berwarna merah. Rhodamin B ini,papar dia,bersifat karsinogenik dapat menyebabkan kanker dan dalam kondisi konsentrasi tinggi menyebabkan kerusakan hati.

Demikian halnya, tutur Maringan, pada boraks yang bersifat septik dan biasanya digunakan dalam pembuatan deterjen. Penggunaan produk tidak sesuai peruntukkannya tersebut, ditemukan diantaranya pada mie basah, bakso, kerupuk dan panganan jajanan.

Maringan menambahkan, untuk penggunaan boraks pada makanan bisa menyebabkan, mual, nyeri perut bagian atas, diare, mengantuk, demam,sakit kepala,iritasi saluran pencernaan, hingga kerusakan ginjal.

Akibat mengonsumsi boraks akan muncul tanda-tanda akut seperti muntah, diare, merah dilendir, konvulsi dan depresi SSP (Susunan Syaraf Pusat). Gejala dan tanda kronisnya,nafsu makan menurun, gangguan SSP; bingung dan bodoh, anemia, rambut rontok dan kanker.

”Kebanyakan produk itu bisa dijumpai di pasar tradisional, olehnya masyarakat diminta berhati-hati dan teliti jika membeli produk pangan.

Harus selalu memperhatikan komposisi kandungan produk itu, sebelum membelinya, ”tandasnya. Boraks adalah serbuk kristal putih, tidak berbau, dan larut dalam air.Bahan ini biasa dipakai sebagai pengawet kayu, antiseptic kayu, dan pengontrol kecoa. Boraks sangat berbahaya terhadap kesehatan karena diserap melalui usus,kulit yang rusak dan selaput lendir. Boraks yang merupakan senyawa yang bisa memperbaiki tekstur makanan sehingga menghasilkan rupa yang bagus, misalnya bakso dan kerupuk.

Kenapa bakso dan kerupuk menggunakan boraks? Jika dicampurkan dengan bakso, akan memiliki kekenyalan khas yang berbeda dari kekenyalan bakso yang menggunakan banyak daging. Bakso yang mengandung boraks sangat renyah dan tahan lama. Sementara kerupuk kalau digoreng akan mengembang dan empuk, teksturnya bagus dan renyah.

Terpisah, Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sulsel Zohra Andi Baso menyatakan,temuan itu harus segera disosialisasikan ke masyarakat sampai ke pelosok desa, supaya bisa dijadikan acuan dalam membeli produk pangan. Dia mengimbau bagi masyarakat yang menemukan produk tersebut segera menginformasikan ke instansi terkait supaya bisa dilakukan tindakan.

”Produsen yang memproduksi panganan mengandung bahan berbahaya itu harus diberikan tindakan tegas agar tidak memproduksi dan mendistribusikan produknya lebih banyak lagi ke konsumen.

Dan menjadi kewajiban BPOM dan Pemerintah menyebarluaskan informasi,”harapnya. Yang tidak kalah membahayakan adalah formalin.Formalin adalah berupa cairan dalam suhu ruangan, tidak berwarna, bau sangatmenyengat, mudahlarutdalam air dan alkohol. Bahan ini dipergunakan sebagai desinfektan, cairan pembalsem, pengawet jaringan, pembasmi serangga dan digunakan di indutri tekstil dan kayu lapis.

Akibatnya jika digunakan pada pangan dan dikonsumsi oleh manusia akan menyebabkan mual,muntah, perut perih, diare, sakit kepala, pusing, gangguan jantung, kerusakan hati, kerusakan saraf, kulit membiru, hilangnya pandangan,kejang,koma dan kematian

Rabu, 05 Maret 2014

Analisa bakso

ANALISA USAHA BAKSO

Analisa Usaha Bakso Analisa Usaha Bakso
Analisa Usaha Bakso, Makanan yang sangat populer ini mudah dijumpai dimana saja. Umumnya bakso berbentuk bulat seperti bola dan terbuat dari daging sapi dengan campuran tepung tapioka. Menurut sejarah, bakso merupakan makanan yang berasal dari China dimana Bak berarti daging giling dan So berarti sup atau kuah. Makanan ini dikenal di Indonesia disajikan pada mangkuk ditambah kuah kaldu sapi, mie atau bihun dengan taburan seledri dan bawang goreng.
Analisa Usaha Bakso
Potensi usaha bakso jelas akan selalu besar. Bakso bukan merupakan makanan musiman serta sudah tak asing lagi bagi konsumen Indonesia. Dengan demikian, artinya usaha bakso akan dapat bertahan dalam jangka panjang. Nah, berikut ini cara membuat bakso yang enak, empuk dan kenyal. Simak ya :
Analisa Usaha Bakso
Pertama, siapkan potongan daging sapi kemudian cincang hingga halus. Untuk proses mencincang daging ini, bisa menggunakan meet grinder atau mesin giling untuk daging.
Kedua, setelah daging halus tambahkan garam, air es dan rempah rempah yang diinginkan. Lakukan proses ini hingga adonan menjadi kental dan mudah untuk dicetak.
Ketiga, masukan sedikit demi sedikit tepung kanji sebanyak kurang lebih 20% dari berat daging. Penambahan tepung kanji ini tujuannya agar adonan tadi terikat dengan baik.
Keempat, cetak adonan bakso yang telah jadi tersebut. Dengan cara manual bisa menggunakan bantuan 2 buah sendok, yakni ambil adonan dengan salah satu sendok dan bentuk bulat dengan sendok lainnya.
Analisa Usaha Bakso
Cara yang lebih praktis dan dapat menghasilkan bakso lebih cepat dengan bentuk yang presisi adalah dengan menggunakan mesin bakso. Mesin pencetak bakso ini mampu mencetak bakso lebih banyak, lebih cepat, lebih higienis, lebih hemat waktu dan tentunya bentuknya lebih bagus. Untuk mematangkannya, cukup rebus dengan api kecil hingga bakso terapung.

Tips
: Gunakan es batu dengan takaran yang sesuai dengan daging. Es batu ini berfungsi mencegah daging menjadi matang pada saat digiling oleh mesin yang memiliki suhu panas. Es batu

MESIN BAKSO

ramesia mesin bakso banner Analisa Usaha Bakso
Mesin bakso yang gunanya untuk mencetak bakso ini sekilas tampak besar, kokoh dan handal. Tak perlu diragukan, memang begitu adanya. Mesin bakso ini terbukti bisa membantu mengefisiensi biaya dan tenaga kerja karena dalam mengoperasikan hanya diperlukan satu orang saja. Bayangkan, mesin berkecepatan tinggi ini mampu memproduksi bakso hingga sebanyak 280 butir dalam waktu 1 menit. Selain kecepatannya yang tinggi dan dapat mengefisiensi tenaga kerja, tentu saja mesin ini dapat menghemat waktu dalam keseluruhan proses produksi. Proses produksi menjadi lebih cepat dan mudah. Tak heran banyak pengusaha bakso baik skala mikro, kecil dan menengah yang mulai bertansformasi dari mencetak bakso secara manual ke mencetak bakso dengan mesin bakso.
Proses produksi bakso sendiri memerlukan beberapa mesin. Dimulai dari proses penggilingan daging yang menggunakan mesin giling daging atau meet grinder untuk memperoleh daging giling yang halus. Daging giling yang diperoleh dari hasil penggilingan tersebut kemudian di campurkan dengan adonan dan bumbu menggunakan mesin yang dinamakan Meet Mixer. Analisa Usaha Bakso.
Adonan yang telah tercampur rata kemudian di cetak menggunakan mesin cetak bakso. Mesin dengan sistem kerja otomatis ini juga memungkinan kita untuk mengatur ukuran bakso yang dicetak, dengan cara menggati plat cetakannya. Hal ini memudahkan dalam memvariasikan ukuran bakso dengan menggunakan satu mesin saja. Analisa Usaha Bakso.
Mesin bakso dari Ramesia Mesin merupakan salah satu yang terbaik. Dengan garansi selama 1 tahun, anda tak perlu khawatir dengan daya tahan mesin dan jika ada kerusakan dapat langsung dikonsultasikan. Mesin bakso dengan segala fitur dan benefit yang dapat mengoptimalkan usaha bakso anda ini, sudah digunakan oleh ribuan pengusaha bakso lain dan terbukti membantu kegiatan usaha menjadi lebih efisien. Tak perlu berlama-lama lagi, segera ambil keputusan. Hubungi marketing kami untuk mendapatkan penawaran terbaik dan mesin bakso langsung dapat segera diantar ke tempat anda. Analisa Usaha Bakso
  ini juga berfungsi untuk membuat bakso lebih kenyal. Analisa Usaha Bakso.

Macam macam bakso

Macam – Macam Bakso

Bakso atau baso adalah jenis bola daging yang paling lazim dalam masakan Indonesia. Bakso umumnya dibuat dari campuran daging sapi giling dan tepung tapioka, akan tetapi ada juga baso yang terbuat dari daging ayam, ikan, atau udang. Dalam penyajiannya, bakso umumnya disajikan panas-panas dengan kuah kaldu sapi bening, dicampur mi, bihun, taoge, tahu, terkadang telur, ditaburi bawang goreng dan seledri. Bakso sangat populer dan dapat ditemukan di seluruh Indonesia; dari gerobak pedagang kaki lima hingga restoran besar. Berbagai jenis bakso sekarang banyak di tawarkan dalam bentuk makanan beku yang dijual di pasar swalayan dan mall-mall. Irisan bakso dapat juga dijadikan pelengkap jenis makanan lain seperti mi goreng, nasi goreng, mi titik, mie kering atau cap cai.
Asal Mula
Bakso memiliki akar dari seni kuliner Tionghoa Indonesia hal ini ditunjukkan dari istilah Bakso berasal dari kata Bak-So, dalam Bahasa Hokkien yang secara harfiah berarti ‘daging babi giling’. Karena kebanyakan penduduk Indonesia adalah muslim, maka bakso lebih umum terbuat dari daging halal seperti daging sapi, ikan, atau ayam. Seiring berkembangnya waktu, istilah bakso menjadi lebih dikenal dengan ‘daging giling’ saja. Kini, kebanyakan penjual bakso adalah orang Jawa dari Wonogiri dan Malang. Tempat yang terkenal sebagai pusat Bakso adalah Solo dan Malang yang disebut Bakso Malang.
Kesehatan
Dalam proses pembuatanya, ada bakso yang dicampur dengan boraks atau bleng untuk membuat tepung menjadi lebih kenyal mirip daging serta lebih awet. Hal ini membuat bakso pernah dianggap makanan yang kurang aman oleh BPOM. BPOM mengingatkan bahwa mengonsumsi makanan berkadar boraks tinggi selama kurun 5–10 tahun dapat meningkatkan risiko kanker hati. Maka bakso yang dijual di berbagai pasar tradisional dan pasar swalayan diwajibkan bebas boraks.
Bakso Super
Terbuat dari daging Sapi yang di haluskan kemudian di tambah bumbu sehingga menjadi bakso yang enak. Uniknya dari bakso ini adalah bentuknya besar dan berisikan daging cincang di tambah urat. Sesuai dengan namanya, diharapkan yang menikmatinya dapat terpuaskan..
Bakso Tahu Kukus
Terbuat dari tahu pilihan yang di isi adonan bakso dan di campur sedikit cincangan urat sapi agar lebih krezz, lembut dan enak.
Bakso Telur
Terbuat dari daging Sapi yang di haluskan kemudian di tambah bumbu sehingga menjadi bakso yang enak. Bakso Telur ini beisikan telur rebus matang yang di lapisi bakso yang enak
Bakso Pangsit Kukus
Terbuat dari kulit pangsit yang di isi adonan bakso dan di campur sedikit cincangan urat sapi agar lebih krezz, lembut dan enak.
Bakso Pentol / Bakso Biasa
Terbuat dari daging Sapi yang di haluskan kemudian di tambah bumbu sehingga menjadi bakso yang enak. Bakso ini tidak berisi alias polos.
Bakso Mercon
Terbuat dari daging Sapi yang di haluskan kemudian di tambah bumbu sehingga menjadi bakso yang enak. Uniknya bakso ini adalah terdapat daging cincang rasa pedas di dalam bakso. Cocok bagi yang suka makanan pedas.
Bakso Ayam
Bakso Yang terbuat Dari Daging Ayam Yang di Giling Halus Beserta Bumbu Bumbu Nya. . Rasa Gak Kalah jauh Ama Bakso Sapi
 Bakso Ikan
Bakso Yang terbuat Dari Olahan Daging Ikan Yang di tumbuk halus dan di buat menjadi bola bola bakso.
Bakso Goreng
Bakso Ini benar benar berbeda dengan bakso yang lain. . .seperti bakso pada umum nya bakso ini terbuat dari daging yang di olah menjadi bola bola .tetapi bakso ini di sajikan tidak berkuah melainkan di Goreng layak nya Gorengan.
Bakso Bakar
Penyajian Bakso ini seperti Nya tidak umum.Bakso ini di bakar kemudian di lumuri dengan rempah – rempah dan kecap layak nya Ikan Bakar
Bakso Kotak
Bakso Yang bener – bener unik ini terbuat dari daging tetapi tidak di bentuk seperti Bola bola melainkan di bentuk persegi panjang layak nya permen yang di bungkus..
Bakso Sarang Burung
Bakso Yang di sajikan menyerupai Butiran telur puyuh ini sangat unik. .terbuat dari Daging yang di bntuk menyerupai bola tetapi dengan tambahan sayuran sehingga terlihat seperti Telur puyuh.
Bakso Tomat
terbuat dari Tomat Yang terisi daging bakso …bakso ini rasa nya begitu unik. .